Kisah Penghargaan untuk Seorang Nelayan

BagasHidayat - Kali ini, saya akan berbagi sebuah cerita tentang seorang nelayan dan hadiah atau penghargaan yang ia dapat, saya terinspirasi dari cerita "The Fisherman and The Reward", mungkin ada yang sudah tahu, tapi saya akan menceritakannya kembali dalam bahasa Indonesia.

Ada seorang raja dimana makanan favoritnya adalah ikan, sehingga setiap hari ia selalu ingin makan ikan. Hingga suatu hari, sedang terjadi badai besar di laut, banyak nelayan tak berani untuk pergi kelaut. Akibatnya, sang raja tak bisa memakan ikan hari itu maupun hari keesokannya.

Makanan apapun yang diberikan, ia tak mau memakannya, sekalipun penari-penari kerajaan maupun badut kerajaan tak bisa membuatnya tersenyum. Raja menjadi sedih setiap hari.

Hingga suatu hari, sang raja mengutus ajudannya untuk mengadakan sayembara, dimana sayembara tersebut berisi bahwa siapa saja yang datang ke kerajaan dan membawa ikan, maka orang tersebut akan diberikan imbalan sesuai apa yang diinginkan.

Berhari-hari sayembara tersebut telah diumumkan, belum ada satupun orang yang datang dengan membawa ikan. Tapi pada suatu hari, ada seorang nelayan datang ke kerajaan dengan membawa ikan yang cukup banyak. Sang raja sangat bahagia melihatnya, hingga semua koki ia perintah untuk segera memasaknya.

"Wahai nelayan, apa yang kau inginkan sebagai hadiahnya ?", raja bertanya.
"Saya hanya ingin 30 cambukan, Yang Mulia", jawabnya.
"Apa, 30 cambukan ? apa maksudmu ? tidak mungkin aku memberimu 30 cambukan sebagai sebuah imbalan karena telah peduli terhadapku. Coba katakan lagi, mungkin aku salah dengar. Bagaimana dengan koin emas, rumah, atau kapal baru ? ", raja tak percaya.
"Tidak, saya hanya ingin 30 cambukan, Yang Mulia", ujarnya.
"Baiklah, aku akan memberimu 30 cambukan, tapi aku harap engkau tak menyesal, nelayan".

Raja segera memanggil algojonya dan memerintahkannya untuk mencambuk nelayan itu.
"Algojo, jangan engkau cambuk dia terlalu keras", ucap raja.
"Baik, Yang Mulia", balasnya algojo. Cambukan demi cambukan pun telah dilakukan, hingga pada cambukan ke 15, nelayan meminta algojo untuk berhenti.

"Hentikan, algojo, cukup", teriaknya nelayan.
"Kenapa, nelayan, apakah algojoku mencambukmu dengan keras ?", raja sontak menjadi kaget dan khawatir.
"Tidak, Yang Mulia, saya hanya ingin ajudan anda juga dicambuk", balasnya.
"Apa ? ajudanku ? tapi kenapa ?", raja kebingungan.
"Ya, dia juga harus mendapat 15 cambukan. Ketika saya berjalan di lorong kerajaan dan hendak memberikan ikan kepada Yang Mulia, ia mencegatku. Dia berkata bahwa jika aku tidak memberikan setengah dari hadiah yang aku minta kepadanya, ia tak akan mengijinkanku untuk mengantar ikan itu kepada anda, Yang Mulia. Jadi, sekarang aku harus memberinya 15 cambukan", ucap nalayan itu dengan sangat jelas.

"Apa ? haha, itu sungguh cerita yang sangat luar biasa. Algojo ! bawa ajudanku kemari !". Setelah ajudan raja datang, maka dengan segera ia diberi 15 cambukan. Karena keserakahannya, ajudan itu diusir dari istana.

Nelayan, bagaimanapun, baik dihargai untuk kejujuran dan keberaniannya.

- Selesai - 

Bagiaman ? menarik ? ya, sebagai seorang manusia, tak sepatutnya kita serakah dan mengambil hak orang lain.

"Walaupun sebuah kebaikan akan mendapat balasan yang buruk, namun pada akhirnya, keburukanlah yang akan mendapat balasan yang paling buruk, sedang kebaikan akan mendapat penghargaan setinggi-tingginya"

Posting Komentar